Kakek Kanjut Temui Bupati Dedi Mulyadi, Diberi Oleh-oleh Domba

TEMPO | 27 Juli 2017 | 23:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kakek berusia 85 tahun ini namanya hanya satu suku kata, Kanjut. Dalam bahasa Sunda kasar, kanjut berarti alat kelamin pria. 

Nama kakek "Si Pendekar Silat" itu pun sekonyong-konyong viral di media sosial beberapa hari terakhir.

Banyak yang mengira nama kakek asal Desa Waluya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat itu, hanya bohong-bohongan alias hoax.

Namun, lewat Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Karawang dan satu Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dikeluarkan Kementerian Sosial, nama itu terbukti benar.

Mendapati fenomena ini, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi merasa tergelitik dan penasaran ingin mengetahui dan bertemu langsung dengan kakek pemilik nama tersebut.

 

Lewat pencarian yang tidak terlalu sulit, Kakek Kanjut tiba di rumah dinas Bupati dan langsung disambut hangat oleh Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi.

Ketika Kang Dedi hendak meraih tangan untuk bersalaman, seketika itu juga Kakek Kanjut malah menantang bermain silat. Adegan gaya film laga pun tak terhindarkan dan membuat hadirin yang menyaksikannya tertawa.

 

“Nama asli saya itu sebenarnya Rosyid, Kang Dedi,” ujar Kakek Kanjut.

Namun, ketika berusia 6 tahun, Rosyid kecil sering sakit-sakitan, kemudian namanya diganti menjadi Kanjut dengan harapan tidak sakit-sakitan lagi.

“Setelah nama saya diganti menjadi Kanjut oleh Mantri Narim, saya tak pernah sakit-sakitan lagi,” tuturnya.

 

Kakek tua yang sehari-hari bekerja sebagai pengembala domba itu mengaku tak merasa malu punya nama tersebut.

Ihwal namanya yang kini viral di media sosial, ia menuturkan kemungkinan KTP dan KIS miliknya di foto orang iseng saat dirinya berobat sakit asma di puskesmas beberapa waktu lalu. Kemudian foto itu diunggah ke media sosial sehingga menjadi pembicaraan hangat netizen.

 

Kang Dedi dengan takzim mendengarkan cerita Kanjut. Awalnya, dia mengaku tak percaya melihat foto KTP dan KIS milik Kanjut di beberapa grup WhatsApp dan akun Facebook pribadinya.

“Sekarang mah benar-benar percaya, euy,” tuturnya.

Melihat kondisi Kakek Kanjut yang bekerja sebagai penggembala domba, Kang Dedi merasa gembira. Sebab, dalam usia 85 tahun, kakek berputera dua itu masih segar bugar.

Kang Dedi kemudian menghadiahkan beberapa ekor domba untuk dijadikan modal hidup keluarga Kekek Kanjut. Kanjut pun menerimanya dengan senang hati.

"Terima kasih, Kang Dedi. Domba-domba ini akan kami kembangbiakkan biar jadi banyak dan bisa dijadikan modal usaha dan biaya sekolah cucu kakek,” kata Kakek Kanjut. 

 

TEMPO.CO

 

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait